Penting untuk diingat sekali lagi, bahwa gigitan ular sendok pada
manusia tidak semuanya berakhir dengan kematian. Pada kebanyakan kasus
gigitan, ular menggigit untuk memperingatkan atau mengusir manusia.
Sehingga hanya sedikit atau tidak ada racun yang disuntikkan. Jika pun
racun masuk dalam jumlah yang cukup, apabila korban ditangani dengan
baik, umumnya belum membawa kematian sampai beberapa jam kemudian. Jadi,
kematian tidak datang seketika atau dalam beberapa menit saja. Tidak
perlu panik.
Bisa kobra, seperti umumnya Elapidae, terutama bersifat neurotoksin.
Yakni memengaruhi dan melumpuhkan kerja jaringan syaraf. Si korban
perlahan-lahan akan merasa mengantuk (pelupuk mata memberat), kesulitan
bernafas, hingga detak dan irama jantung terganggu dalam beberapa jam
kemudian.
Akan tetapi tak serupa dengan akibat gigitan ular Elapidae lainnya,
bisa ular sendok Jawa dan Sumatra dapat merusak jaringan di sekitar luka
gigitan. Jadi, juga bersifat hemotoksin. Lebam berdarah di bawah kulit
dapat terjadi, dan rasa sakit yang amat sangat muncul (namun tidak
selalu) dalam menit-menit pertama setelah tergigit. Sekitar luka akan
membengkak, dan bersama dengan menjalarnya pembengkakan, rasa sakit juga
turut menjalar terutama di sekitar persendian. Lebam lama-lama akan
menghitam dan menjadi nekrosis. Dalam pada itu, kemampuan pembekuan darah pun turut menurun.
Tanpa gejala-gejala di atas, kemungkinan tidak ada racun yang masuk
ke tubuh, atau terlalu sedikit untuk meracuni tubuh orang. Namun juga
perlu diingat, bahwa umumnya gigitan ular –berbisa atau pun tidak–
hampir pasti menumbuhkan ketakutan atau kekhawatiran pada manusia. Telah
demikian tertancam dalam jiwa kita manusia, anggapan yang tidak tepat,
bahwa (setiap) ular itu berbisa dan (setiap) gigitan ular akan
mengakibatkan kematian.
Pada kondisi yang yang berlebihan, rasa takut ini dapat mengakibatkan syok (shock)
pada si korban dengan gejala-gejala yang mirip. Korban akan merasa
lemah, berkeringat dingin, detak jantung melemah, pernapasan bertambah
cepat dan kesadarannya menurun. Bila terjadi, syok ini penting untuk
ditangani karena dapat membahayakan jiwa pula. Akan tetapi ini bukanlah
gejala keracunan, sehingga sangat penting untuk mengamati perkembangan
gejala pada korban gigitan untuk menentukan tindakan penanganan yang
tepat.
artikel yang menarik terimakasih atas informasinya
BalasHapusMinyak Ular Cobra